Jumat, 07 Juli 2017

Jadi ini isteri jendral yang menampar petugas bandara

Miris lihat video seorang wanita yang menampar petugas bandara. Wanita ini mengaku sebagai isteri seorang jendral kepolisian, ketika diminta melepaskan jam tangan yang dipakainya. Namun entah mengapa, dia marah ke petugas bandara, salah satu wanita petugas bandara ditampar. Video ini menjadi viral di dunia maya.

Ketika postingan ini, kabarnya sudah di proses ke kepolisian. Berikut biodata wanita penampar petugas bandara yang kami dapat.

Minggu, 02 Juli 2017

Perlu diperhatikan, istilah makanan dari daging babi


*ISTILAH LAIN DAGING BABI*

Agar diketahui oleh teman2  muslim.
Tolong diperhatikan.

Kasus beberapa waktu lalu di mana ada muslimah mengkonsumsi siomay yang ternyata berisi daging babi menghebohkan dunia maya. Banyak umat Islam yang masih tidak paham dengan istilah-istilah yang terdapat di dunia kuliner tentang daging babi ini.

Seorang wanita berjilbab Makan Cu Nyuk

Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya kita mengenal istilah-istilah di dalam makanan yang mengandung daging yang diharamkan ini.

Founder Halal Corner Aisha Maharani lewat akun Twitter-nya @AishaMaharanie mencatat ada *31 sebutan lain untuk bahan baku dari babi dan turunannya.* Istilah-istilah tersebut termasuk asing dan jarang didengar masyarakat Indonesia.

 *Inilah daftar istilah babi:*

*Pig :*
Babi muda dengan berat kurang dari 50 kg.

*Pork:*
Daging babi.

*Swine:*
Daging babi untuk seluruh spesies babi.

*Hog:*
Babi dewasa dengan berat melebihi 50 kg.

*Boar:*
 Babi liar, babi hutan, atau celeng.

*Lard:*
Lemak babi, biasa digunakan sebagai minyak untuk masakan, kue, atau bahan sabun.

*Bacon:*
Daging hewan yg diasapi, terutama babi.

*Ham:*
Daging babi bagian paha.

*Sow:*
Babi betina dewasa (namun istilah ini jarang digunakan).

*Sow milk:*
Susu yang dihasilkan dari babi.

*Bak:*
Daging babi dalam bahasa Tiongkok. Misal: 
*Bak Kut Teh, bakkwa.*
*Char siu, cha siu, char siew: Mengacu hidangan kanton berupa daging barbeku*.

*Cu Nyuk:*
Daging babi dalam bahasa Khek/Hakka. Istilah ini digunakan *dalam makanan siomay dan bubur.*

*Rou:*
Babi dalam bahasa Mandarin, 
misalnya, *hingshao rou, rou jia mo, tuotuorou, yuxiangrousi.*

*Dwaeji:*
Daging babi dalam bahasa Korea, biasanya digunakan sebagai *varian dalam bulgogi dan galb*.

*Tonkatsu:* 
Hidangan Jepang berupa irisan daging babi yang digoreng dengan tepung panir.

*Tonkotsu:*
Hidangan Jepang berupa ramen berkuah putih keruh, terbuat dari tulang, lemak, dan kolagen babi.

*Nuraniku:*
Sebutan daging babi dalam bahasa Jepang.

*Yakibuta:*
Hidangan Jepang mirip char siu, biasanya digunakan untuk toping ramen.

*Nibuta:*
Hidangan Jepang berupa pundak babi yang dimasak dengan sedikit kuah.

*B2:* Sebutan untuk makanan yang berbahan daging babi di daerah Batak dan Yogyakarta.

*Khinzir:*
Nama untuk babi dalam bahasa Arab dan Melayu.

*Istilah lain dari "Daging Babi"*

*23. Charsiu*
*24. Mu*
*25. Chasu*
*26. Cu (hewan babi)*
*27. Nyuk/Yuk (Daging), jadi kalo "Cu Nyuk" itu artinya "Daging Babi"*
*28. Cu-Rou (Daging Babi)*
*29. Cha*
*30. Siu*
*31. Baikwat (porkribs)*

Dalam bahasa Cina, istilah 
*"Cu-Nyuk"* sendiri sebenarnya *mengacu pada "babi"*. Herannya lagi, si penjual tidak memberikan peringatan apa-apa kepada si pembeli padahal mereka pasti tahu jika orang Islam haram mengkonsumsi daging babi. Mudah-mudahan saja si ibu berjilbab yang ikut makan Sioamy Cu-Nyuk itu disebabkan ketidakpahamannya.

Istilah Lain dari Daging Babi

Jika sewaktu-waktu kita ingin makan, terlebih di kawasan pecinan, maka berhati-hatilah dan bersikap waspada, karena di wilayah itu memang bertebaran aneka kuliner yang mengandung Babi.

Selain itu, yang juga perlu dicermati adalah *KUE BULAN* 
Kue enak khas Cina ini jika bungkusnya ada *STIKER MERAH atau GAMBAR BABI*, ya itu berarti kue tersebut mengandung *Cu Nyuk alias Babi.*

Setelah membaca, Jangan lupa SHARE pada yang lain, Insyaa Allah Ridho dan Rahmat Allah akan kau raih. Aamiin. 
*Semoga bermanfaat*
Pernyataan Resmi
Imam Besar Front Pembela Islam
Ketua Dewan Pembina GNPF MUI
Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab Al-Husaini

 Tarim, 7 Syawwal 1438 H

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله
 الحمد لله الجبار القهار
الحمد لله الغفار الستار
والصلاة والسلام على النبي المختار
وعلى آله الأطهار وأصحابه الأخيار
ومن تبعهم إلى يوم القرار
Wa Ba'd

Kepada segenap umat Islam yang saya cintai dan seluruh bangsa Indonesia yang saya hormati.

Dengan ini saya selaku Imam Besar Front Pembela Islam dan sekaligus sebagai Ketua Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI menyampaikan secara ikhlas dan tulus apresiasi yang tinggi dan jutaan terima kasih kepada semua elemen bangsa yang selama ini selalu bersama para Habaib dan Ulama mengawal Aksi Bela Islam untuk perjuangan melawan Kezaliman dan Kemunkaran.

Dan saya dari kejauhan selalu memonitor dan mencermati serta mengevaluasi semua pergerakan para sahabat baik dari kalangan Islam mau pun Nasionalis di negeri tercinta Indonesia.

Mulai dari gerakan GNPF MUI yang terus membangun Dialog dengan semua pihak termasuk dengan Pemerintah Republik Indonesia, lalu gerakan Tim Pembela Ulama dan Aktivis yaitu TPUA yang terus membangun komunikasi hukum, kemudian gerakan Presidium Alumni 212 yang terus membangun perlawanan secara konstitusiional, juga gerakan Gentari dan Gerakan Bela Negara (GBN) serta lainnya dari elemen kebangsaan yang terus membangun kesadaran tentang pentingnya kembali ke UUD 1945 yang Asli, hingga gerakan Muslim Cyber Army yang terus membangun opini perlawanan di Dunia Cyber. 

Dan lain sebagainya dari aneka elemen gerakan pro Aksi Bela Islam. Termasuk gerakan Pondok Pondok Pesantren dan Majelis-Majelis Ta'lim serta Majelis-Majelis Dzikir dalam memberi semangat juang kepada umat Islam di berbagai Daerah.

Termasuk juga gerakan Ormas-Ormas Islam dan Ormas-Ormas Kebangsaan yang terus merajut persatuan bangsa dalam penegakan keadilan. Tidak terkecuali gerakan partai politik yang pro keadilan dan pro rakyat.

Saya hanya ingin mengingatkan bahwa dengan izin Allah SWT dan karunia-Nya bahwa selama ini semua gerakan tersebut saling melengkapi dan saling menyempurnakan serta saling menguatkan satu sama lainnya, karena dibangun atas dasar saling pengertian, sehingga menjadi kekuatan yang sangat dahsyat.

Allah SWT telah memberkahi kebersamaan semua elemen dalam perjuangan, sehingga kemenangan demi kemenangan berhasil dipetik oleh umat Islam atas pertolongan Allah SWT.

االحمد لله الحمد لله الحمد لله

Nah, saling pengertian di antara semua elemen gerakan harus tetap dijaga. Tidak boleh dipecah belah dengan issue atau pra sangka , sehingga saling curiga, yang bisa mengantarkan kepada perpecahan dan kehancuran perjuangan.

Jika terhadap "Lawan" kita harus bersikap "Negatif Thinking" yaitu berfikir negatif untuk tetap membangun kewaspadaan, maka terhadap "Kawan" kita wajib bersikap "Positif Thinking" yaitu berfikir positif untuk menjaga persatuan dan persaudaraan.

Karenanya, pertemuan Pimpinan GNPF MUI dengan Presiden Republik Indonesia dan para menterinya di Istana Negara, harus dimaknai sebagai bagian peran GNPF MUI yang sejak awal berdiri selalu pro aktif membangun komunikasi dan dialog dengan semua pihak. Jangan serta merta diartikan sebagai bentuk pelemahan perjuangan, apalagi pengkhianatan.

GNPF MUI akan menggelar Rapat Akbar dengan Pimpinan semua elemen juang untuk melaporkan tentang apa yang sudah dan sedang serta akan dilakukan GNPF MUI dalam perjuangan Aksi Bela Islam selanjutnya.

Insya Allah, Rapat Akbar yang akan digelar GNPF MUI yang akan datang ini akan menjadi satu forum silaturrahmi untuk lebih memperkuat tali persaudaraan dan persatuan semua Elemen Juang yang pro Aksi Bela Islam selama ini.

Silakan semua Pimpinan Elemen Juang menuangkan pikiran dan saran serta kritik membangunnya dalam Rapat Akbar tersebut untuk kemaslahatan perjuangan membela Agama dan Bangsa serta Negara.

Stop perdebatan via Medsos karena hanya akan jadi FITNAH yang memecah belah umat. 

Stop perdebatan via Medsos karena hanya akan jadi FITNAH yang memecah belah umat.

Sekali lagi saya nyatakan :

Stop perdebatan via Medsos karena hanya akan jadi FITNAH yang memecah belah umat.

Akhirnya, saya selaku Imam Besar FPI dan Ketua Pembina GNPF MUI ingin mengulangi untuk kesekian kalinya bahwa saya telah melemparkan ultimatum perjuangan :

REKONSILIASI atau REVOLUSI.

Ultimatum ini bukan menyerah ...

Sekali lagi saya katakan : Ultimatum ini bukan sikap menyerah ...

Sekali lagi : Ultimatum ini bukan sikap menyerah ...

Akan tetapi justru Sikap Ksatria Habaib & Ulama dalam mengimplementasikan RUH Aksi Bela Islam 411 & 212 yang selalu mengedepankan Dialog dan Perdamaian dengan semua pihak.

Tapi ingat : 

Tidak ada Rekonsiliasi tanpa Stop Kriminalisasi Ulama & Aktivis.

Tidak ada Rekonsiliasi tanpa Stop Penistaan terhadap agama apa pun.

Tidak ada Rekonsiliasi tanpa Stop Penyebaran paham Komunisme, Marxisme, Leninisme dan Liberalisme serta Paham Sesat lainnya.

Tidak ada Rekonsiliasi tanpa Stop Kezaliman terhadap rakyat kecil yang lemah dan tak berdaya.

Tidak ada Rekonsiliasi tanpa menjunjung tinggi Asas Musyawarah dan Asas Proporsionalitas di seluruh Aspek dan Sektor serta Bidang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Jika semua itu tidak bisa dipenuhi untuk mewujudkan Rekonsiliasi Nasional bagi keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, maka tidak ada pilihan lain bagi rakyat dan bangsa Indonesia kecuali : REVOLUSI.

Ayo ... jaga persaudaraan dan persatuan ... !!!

Ayo ... bela Agama dan Bangsa serta Negara ... !!!

Ayo ... lawan segala Kezaliman dan Kemunkaran ... !!!

Ayo ... Tegakkan Keadilan ... !!!

الله أكبر الله أكبر الله أكبر

Sekian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga ini menjadi penyemangat kita semua untuk tetap bersatu dan tidak berpecah belah.

Selamat Berjuang.
Semiga Allah memberikan kemenangan.

هداني الله وإياكم إلى صراطه المستقيم ...
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته ...

REKONSILIASI ATAU REVOLUSI

AKHLAQ ULAMA terhadap
siapa pun yang memusuhinya
tetap kedepankan PERDAMAIAN ...

Jika mereka yang memusuhi
Ulama tetap tidak mau berdamai,
bahkan terus menerus menghina
dan melecehkan serta mengkriminalisasi Ulama,
maka kobarkanlah REVOLUSI ...

Bagi Ulama :
Rekonsiliasi atau pun Revolusi
tetap tidak boleh langgar Syariat ...
Rekonsiliasi atau pun Revolusi
tetap saja Islam harus tegak ...
Rekonsiliasi atau pun Revolusi tetap
umat Islam tidak boleh dizalimi lagi ...

SYARAT REKONSILIASI

1. STOP KRIMINALISASI ULAMA & AKTIVIS.
termasuk bebaskan KH Muhammad Al-Khattat dan Ust Alfian Tanjung serta semua Aktivis 411 & 212 yang ditahan, juga pengembalian Buku Rekening GNPF MUI yang disita & diblokir Mabes Polri.

2. STOP SEGALA JENIS PENISTAAN TERHADAP AGAMA APA PUN.

3. STOP SEGALA BENTUK GERAKAN KEBANGKITAN NEOLIB & NEO PKI.

4. STOP PENJAJAHAN ASING & ASENG TERHADAP INDONESIA.
sehingga PRIBUMI bisa jadi Tuan di Negeri sendiri.

5. TEGAKKAN ASAS PROPORSIONALITAS DI SEMUA ASPEK DAN SEKTOR DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.

JIKA REKONSILIASI GAGAL
JIHAD KONSTITUSIONAL UNTUK REVOLUSI DAMAI

1. Ganti REZIM Pelindung Penista Agama dan Pelanggar Konstitusi Negara.

2. Bersihkan Negara dari NEOLIB & NEO PKI untuk menyelamatkan AGAMA & NEGARA.

3. Jaga Keutuhan NKRI yang berdasarkan PANCASILA & Tegakkan SUPREMASI HUKUM di semua bidang.

4. Kembali ke UUD 18 AGUSTUS 1945 ASLI yang dijiwai oleh PIAGAM JAKARTA 22 JUNI 1945 sesuai DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959.

5.  Kuatkan TNI untuk pertahanan Negara dari serangan Asing dan Bersihkan Polri dari petualang jahat yang mempermainkan HUKUM.

Ingat ... !!!
AKSI BELA ISLAM adalah milik UMAT ISLAM bukan milik seseorang atau kelompok mau pun golongan tertentu.


Sabtu, 01 Juli 2017

Naskah khotbah idul fitri di gunung kidul tahun 2017

KABAR HANGAT : Inilah Naskah Full Khotbah Idul Fitri di Gunungkidul yang Menjadi Viral
Ditulis pada 1 Juli 2017
Inilah naskah full Khotbah Idul Fitri yang menjadi #viral yang dilaksanakan di Lapangan Pemda Alun-alun Wonosari Gunungkidul

Pelaksanaan:

Ahad, 1 Syawal 1438 H / 25 Juni 2017

Tempat: Lapangan Alun2 Pemda Wonosari

Waktu: Pukul 06.30 WIB – selesai

Judul: Persatuan dan kesatuan Indonesia

Oleh: Ustadz Dr. H. Muhammad Ichsan Lc, MA ( Dosen UMY)

====================================

Ma'ashiral muslimin dan muslimat hafizakumullah. Pagi hari ini, kita umat Islam bergembira menyambut hari raya Idul Fitri. Pagi hari ini, kita bersyukur kepada Allah ta'ala karena berkat taufik dan hidayahnya kita dapat menyempurnakan ibadah puasa dan serangkaian ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadan yang baru saja meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Pagi ini kita memuji Allah, memuliakan Allah, mengagungkan Allah, antara lain dengan salat hari raya Idul Fitri dan meluangkan takbir: Allah Akbar, Allah Akbar.

Alangkah indahnya hari ini. Alangkah mulianya hari ini. Alangkah gembiranya kita pada hari ini, karena sebulan penuh kita telah dibina dan dididik dalam madrasah Ramadan. Diharapkan, pendidikan dan pengajaran yang kita peroleh pada bulan Ramadan tersebut dapat kita jadikan sebagai bekal untuk menjadi umat yang besar lagi bermartabat.

Para hadiri dan hadirat rahimakumullah.

Marilah kita bersyukur kepada Allah. Sadar atau tidak sadar, bangsa Indonesia yang kita cintai ini dikaruniai Allah dengan berbagai macam anugerah. Mulai dari pulau yang banyak jumlahnya, tanah yang subur, iklim yang tidak ekstrim, hingga suku bangsa, bahasa, budaya, dan agama yang berbeda-beda. Dengan kurnia Allah ta'ala semua itu dapat disatukan olehfounding fathers atau pendiri bangsa kita, sehingga menjadi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia, menjadi satu negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Nenek moyang kita, para pendiri dan pahlawan bangsa, telah berkorban dengan keringat mereka, darah mereka, harta mereka dan bahkan dengan jiwa raga mereka untuk mempersatukan bangsa ini dan memerdekakannya dari para penjajah yang telah merampas kemerdekaan kita berabad-abad lamanya.
Sesudah merdeka, kita bangsa Indonesia, menikmati hasil perjuangan, pengorbanan dan keringat serta darah para pahlawan tersebut. Kita menghirup udara bebas dan berusaha membangun kembali bangsa itu dari kebodohan, kemiskinan, dan keterpurukan dalam berbagai bidang. Presiden demi presiden silih berganti memimpin negeri ini. Pemerintah demi pemerintah bertukar, kita tetap hidup aman, damai, tenteram, dan sentosa sebagai sebuah bangsa yang besar. Namun sayangnya, banyak orang merasakan, selama ini kita belum pernah khawatir terhadap persatuan bangsa ini sebagaimana (terjadi) dalam rezim ini. Selama ini kita belum pernah cemas terhadap kesatuan negara ini seperti dalam pemerintahan ini. Hal ini karena nikmat persatuan dan kesatuan bangsa ini beberapa waktu yang lalu hampir terkoyak dengan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur Jakarta sewaktu itu. Keadaan tersebut diperparah dengan adanya pesta demokrasi yaitu Pilkada Jakarta.

Masyarakat terpecah menjadi dua, pendukung Ahok atau Ahokers, dan masyarakat yang menghendaki supaya Ahok dihukum seberat-beratnya karena menistakan agama. Meskipun yang anti Ahok banyak sekali jumlahnya, baik dari Jakarta maupun luar Jakarta, namun karena Ahok jelas-jelas didukung oleh para taipan, partai pemerintah dan Polri, maka terjadilah perlawanan yang seru. Aksi Bela Islam 411 dan 212 adalah buktinya. Belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia, umat Islam berkumpul di suatu tempat sebanyak 7 juta orang lebih dalam aksi super damai untuk menuntut ditegakkannya hukum terhadap penista agama.

Kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah.

Meskipun Ahok telah divonis bersalah dalam kasus penistaan agama, dan telah kalah dalam Pilkada Jakarta, namun kegaduhan nasional masih terasa. Luka permusuhan dan perpecahan masyarakat masih menganga. Apalagi dua tahun lagi suasana akan semakin memanas lagi dengan adanya Pemilu. Hingga hari ini masih ada usaha-usaha membenturkan umat Islam dengan dengan Pancasila. Umat Islam yang berbeda pendapat dengan pemerintah dan penegak hukum dianggap anti-pancasila, anti-bhineka tunggal ika dan anti-NKRI. Masih ada pembunuhan karakter terhadap tokoh-tokoh Islam, meskipun selalu dinafikan dan dibantah. Masih terasa hukum selalu tajam terhadap ulama, tokoh, dan aktivis Islam, dan terhadap umat Islam pada umumnya, tapi tumpul terhadap Ahok dan para pendukungnya.

Sebagai contoh, ketika Aksi Bela Islam 212 masih berdemo setelah maghrib mereka langsung dibubarkan secara paksa dengan gas air mata, sementara para pendukung Ahok dibiarkan berdemo sampai larut malam di depan LP Cipinang. Ketika bendera kita ditulis kalimah laa ilaaha illallah, penulisnya langsung diciduk, sementara bendera mereka sering ditulisi tulisan-tulisan lain tapi dibiarkan. Ketika akan berdemo sebagian tokoh Islam ditangkap dengan tuduhan makar, sementara yang terang-terang akan makar di Papua atau memakai atribut PKI yang terlarang justru dibiarkan bebas.

Kaum muslimin dan muslimathafizakumullah.

Sekarang adalah era keterbukaan. Masyarakat hari ini sudah cerdas. Masyarakat hari ini susah untuk dibohongi. Jika pemerintah korup dan bertindak sewenang-wenang, pasti mereka mengetahuinya. Jika penegak hukum tidak adil dan tebang pilih, pasti mereka merasakannya. Meskipun pemerintah dan penegak hukum pandai menyulap fakta, memelintir kata dan membuat rekayasa, pasti rakyat akan menyadarinya. Meskipun media massa, baik cetak maupun elektronik, dikuasai oleh para taipan dan konglomerat, umat Islam masih mempunyai senjata lain yaitu medsos atau media sosial. Umat Islam dipimpin oleh para ulama dan aktivis Islam akan bergerak dengan satu kata, lawan! Lawan kezaliman! Lawan kebohongan! Lawan pembodohan!

Allah Akbar, Allah Akbar, laa ilaaha illallah, Wallah akbar, Allah akbar, Wa lillahil hamd.

Kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah.

Apakah kebencian antara sesama masyarakat akan kita biarkan? Apakah permusuhan antara pemerintah dan rakyat akan kita biarkan? Apakah permusuhan antara pemerintah dan rakyat akan kita diamkan? Apakah boleh perpecahan antara umat kita biarkan? Tidak! Kita tidak boleh membiarkannya! Sungguh kita tidak boleh membiarkannya! Karena kita di Indonesia ini bersaudara. Kita adalah saudara sebangsa. Kita adalah saudara sesama manusia. Lebih dari itu, kebanyakan kita adalah saudara seagama.

Orang-orang yang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah supaya kamu mendapat rahmat (QS. Al-Hujurat ayat 10).

Kaum Muslimin dan Muslimat hafizakumullah.

Jangan pertanyakan kecintaan umat Islam terhadap Indonesia. Jangan ragukan betapa umat Islam sangat cinta kepada agamanya, tanah airnya, bangsanya, negerinya, budayanya. Jangan ragukan betapa umat Islam sangat cinta kepada persatuan, perdamaian, dan keamanan. Sejarah membuktikan demi kemerdekaan Indonesia, umat Islam bangun mengorbankan jiwa raganya melawan penjajah. Demi persatuan dan kesatuan Indonesia, umat Islam membuang 7 kata sakti dalam Piagam Jakarta. Demi menjaga NKRI dan merangkul umat lainnya, umat Islam mau menerima pancasila sebagai dasar negara.

Maka sungguh menyakitkan tuduhan-tuduhan yang mengatakan bahwa kita umat Islam anti-pancasila, anti-NKRI, anti-kebinekaan, radikal dan teroris. Bagaimana umat Islam anti-pancasila sementara pancasila adalah hadiah umat Islam untuk bangsa ini? Apakah berbeda pendapat dengan presiden bisa dianggap anti-pancasila? Apakah berbeda pendapat dengan pemerintah bisa disebut anti-NKRI? Apakah berbeda pendapat dengan penegak hukum bisa dituduh anti-kebinekaan?

Tuduhan-tuduhan ini menyakitkan. Tuduhan-tuduhan ini membangkitkan amarah. Tuduhan-tuduhan ini memicu perpecahan. Marilah kita akhiri kegaduhan nasional ini. Marilah kita akhiri kebencian ini. Marilah kita akhiri permusuhan ini. Sungguh masyarakat yang gaduh, saling membenci dan bermusuhan tidak akan bisa membangun, tidak akan bisa maju, tidak akan mampu bersaing di era persaingan ketat antara negara-negara dunia seperti sekarang ini. Berpecah belah itu mudah. Bersatu padu itu susah. Oleh karena itu, persatuan itu mahal harganya. Persatuan itu perlu diusahakan. Persatuan itu perlu dijaga. Bersatu padu itu adalah perintah Allah dan bercerai berai itu adalah larangan Allah.

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk". (QS. Ali Imran ayat 103)

Kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah.

Marilah kita sadari dengan sesadar-sadarnya, Indonesia adalah rumah besar kita. Di dalamnya ada orang Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan lainnya. Di dalamnya ada penduduk beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Di dalamnya ada beragam bahasa, adat istiadat, dan kebudayaan. Keragaman dan perbedaan ini marilah kita rawat agar menjadi nada simfoni yang harmonis dan saling melengkapi. Keragaman dan perbedaan ini marilah kita pelihara agar menjadi aneka bunga di taman yang indah. Keragaman dan perbedaan ini jangan dimusuhi dan jangan dijadikan sebagai sumber permusuhan.

Hal terpenting untuk merawat keragaman dan perbedaan ini ialah hendaknya kita semua saling menghormati, saling menghargai dan menjaga diri dari fitnah,namimah atau adu domba, hasad, ujaran kebencian, penghinaan, dan kata-kata keji serta caci maki, baik secara langsung maupun media sosial. Selain itu, hukum harus ditegakkan dengan seadil-adilnya. Hukum harus menjadi panglima. Hukum harus ditaati baik oleh rakyat maupun penegak hukum itu sendiri. Pemerintah dan penegak hukum hendaknya berlaku adil terhadap seluruh masyarakat dan tidak tebang pilih. Seharusnya sudah tidak ada lagi kriminalisasi dan pembunuhan karakter terhadap para ulama dan aktivitas Islam. Semestinya sudah tidak boleh ada lagi tuduhan semena-mena terhadap umat Islam bahwa mereka makar, radikal, teroris, anti-Pancasila, anti-NKRI dan anti-kebinekaan.

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.

Kita tidak ingin apa yang terjadi di Timur Tengah terjadi di Indonesia. Kita tidak ingin Indonesia berperang sesama sendiri dan terpecah belah menjadi negara-negara kecil yang mudah dikuasai asing dan aseng. Justru kita bangsa Indonesia sebagai bangsa dan umat Islam besar dunia, seharusnya menjadi contoh dan teladan untuk negara-negara lainnya. Kita adalah bangsa besar yang seharusnya dikagumi oleh bangsa-bangsa lain, karena melaksanakan prinsip-prinsip toleransi dan keadilan dalam kebinekaan.

Hal ini senada dengan lirik lagu Indonesia Pusaka berikut:

Indonesia tanah air beda

Pusaka abadi nan jaya

Indonesia sejak dulu kala

Tetap dipuja-puja bangsa

Di sana tempat lahir beta

Dibuai dibesarkan bunda

Tempat berlindung di hari tua

Sampai akhir menutup mata

Marilah kita bersatu padu menjadikan Indonesia ini sebagai negeri makmur yang diridai Allah ta'ala. Marilah kita pelihara persatuan dan kesatuan Indonesia agar menjadi "baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur".

Hiduplah negeriku, hiduplah bangsaku, hiduplah Indonesia!

Allah akbar, Allah akbar. Laa ilaaha illalLah. Wallah akbar. Allah akbar. Wa lilLahil hamd.

Kaum muslimin dan muslimat hafizakumullah.

Pagi ini kita boleh bergembira, tapi ingatlah bahwa di antara sanak keluarga kita atau sahabat kita sekarang ini ada yang sedang menderita. Pagi ini kita boleh bersuka ria, tapi ketahuilah bahwa di antara tetangga atau masyarakat kita hari ini banyak yang sedang sengsara. Pagi ini kita boleh tersenyum bahagia, tapi sadarilah bahwa umat Islam di seluruh pelosok dunia masih dalam kondisi yang memprihatinkan. Saudara-saudara kita di Palestina, Syria, selatan Thailand, selatan Filipina, dan Myanmar masih memerlukan bantuan dan solidaritas kita. Sungguh saudara-saudara kita di Gazza dan Rohingya sekarang ini memerlukan uluran tangan kita semua.

Bergembiralah, bersukarialah dan berhiburlah sekedarnya, tanpa melampaui batas dan melanggar tuntutan agama. Pergunakanlah peluang Hari Raya ini untuk mencapai keridaan Allah dengan mengunjungi kedua ibu bapak, sanak keluarga, jiran tetangga, para sahabat dan rekan-rekan. Pereratkan silaturrahim dan marilah kita saling memaaf-maafkan. Hiburlah mereka yang kini sedang menderita. Santunilah anak-anak yatim, kaum fakir miskin, para janda,ibnu sabil dan mereka yang menyambut hari raya kali ini dalam keadaan daif lagi susah. Hargailah warga tua. Hormatilah jiran tetangga. Perkokohkan persaudaraan dan perpaduan. Jadilah umat yang mursali lagi penyayang. Umat yang dikagumi lagi diperhitungkan.
Akhirnya wahai kaum muslimin dan muslimat sekalian, marilah kita sama-sama berdoa kepada Allah, semoga kehidupan kita di dunia ini semakin baik dan berkualitas, dan kelak kita dipanggil menghadap Allah dalam keadaanhusnul khatimah. Ya Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pemaaf, kami adalah hamba-hambaMu yang banyak membuat dosa. Bahkan kami adalah hamba-hambaMu yang bangga dengan dosa-dosa dan senantiasa bandel dan menangguhkan taubat. Kini kami mengakui segala dosa-dosa kami. Kini kami menghalalkan hati kami menengadahkan tangan kami. Memanjatkan doa kami untuk memohon keampunan-Mu. Oleh karena itu, ya Allah, ampunkanlah dosa-dosa kami, maafkanlah keterlanjuran kami dan terimalah taubat kami.

Ya Allah Yang Maha Menyatukan hati, sucikanlah hati kami, terangilah hati kami, dan rukunkanlah di antara hati kami. Kokohkanlah persatuan kami, perbaikilah hubungan di antara kami. Jadikalah kami kumpulan anak muda yang menghormati orang tua, dan kumpulan orang tua yang menyayangi anak muda. Jadikanlah kami penduduk negeri yang saling menghormati, menyayangi dan bertoleransi.

Ya Allah Yang Maha memelihara sesama jiwa, peliharalah kami dari benih-benih kebencian, kedengkian dan perpecahan. Hindarkan kami dari kezaliman, kefasikan, dan kemunafikan. Dan jauhkan kami daripada sifat sombong, kasar dan sifat-sifat tercela lainnya.

Ya Allah Yang Maha Bijaksana, kurniakan kepada kami pemimpin-pemimpin negeri yang takut kepadaMu dan menyayangi kami. Pemimpin-pemimpin yang membawa kami kepada kesejahteraan duniawi dan menunjukkan kepada kami jalan menuju sorgaMu. Pemimpin-pemimpin yang bekerja untuk masalahat kami dan kebahagian kami dan bekerja untuk menggapai kasih sayangMu.

Ya Allah Yang Maha Pengasih tiada pilih kasih. Maha Penyayang sayangNya tiada terbilang, berilah kami jalan keluar bagi semua krisis dan masalah yang membelenggu kami. Angkatlah kami dari keterpurukan, kemiskinan, dan kebodohan. Peliharalah kami dari segala maksiat terhadapMu.

Ya Allah yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya, yang menyambut orang berdosa apabila kembali dengan taubatnya, yang mengijabah segala doa hambaNya, kabulkanlah doa kami. Perkenankanlah permohonan kami. Penuhilah harapan kami.